• Latest
  • Trending
Ada Anomali Misterius, Medan Magnet Bumi Terus Melemah, Para Ilmuwan Masih Kebingungan

Ada Anomali Misterius, Medan Magnet Bumi Terus Melemah, Para Ilmuwan Masih Kebingungan

December 30, 2018
Pembakar Lahan Hutan di Siak Diamankan Polisi

Penanggulangan Terorisme di Masa Pandemi

September 9, 2020
Harimau Mati dengan Jerat di Leher Dianggap Bukti Perburuan Masih Ada

Harimau Mati dengan Jerat di Leher Dianggap Bukti Perburuan Masih Ada

September 2, 2020
Bioplastik Tidak Hilangkan Masalah Sampah Plastik?

Bioplastik Tidak Hilangkan Masalah Sampah Plastik?

September 1, 2020
Penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur Berpacu dengan Waktu

Penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur Berpacu dengan Waktu

September 1, 2020
Aksi Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Semakin Meningkat

Aksi Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Semakin Meningkat

September 1, 2020
BBKSDA Sumut Selamatkan Harimau Sumatera, Hindari Konflik Satwa-Manusia

BBKSDA Sumut Selamatkan Harimau Sumatera, Hindari Konflik Satwa-Manusia

August 31, 2020
KLHK Latih 98 Pendamping Masyarakat Penegakan Hukum Lingkungan

KLHK Latih 98 Pendamping Masyarakat Penegakan Hukum Lingkungan

August 31, 2020
Kurangi Sampah Plastik, KKP Kembangkan Kemasan dari Rumput Laut

Kurangi Sampah Plastik, KKP Kembangkan Kemasan dari Rumput Laut

August 29, 2020
Ikan-Ikan di Situ Rawa Besar Depok Mendadak Mati, Diduga karena Limbah Sampah

Ikan-Ikan di Situ Rawa Besar Depok Mendadak Mati, Diduga karena Limbah Sampah

August 29, 2020
Hutan untuk Perkebunan Sawit, Megawati: Sangat Merusak

Hutan untuk Perkebunan Sawit, Megawati: Sangat Merusak

August 29, 2020
Ustaz Abdul Somad Ingatkan Dosa Besar Pembalakan dan Pembakaran Hutan

Ustaz Abdul Somad Ingatkan Dosa Besar Pembalakan dan Pembakaran Hutan

August 28, 2020
BNPB Petakan Daerah Rentan Karhutla

BNPB Petakan Daerah Rentan Karhutla

August 25, 2020
Ramalan Hijau
No Result
View All Result
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
Thursday, April 22, 2021
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
No Result
View All Result
Ramalan Hijau
No Result
View All Result

Ada Anomali Misterius, Medan Magnet Bumi Terus Melemah, Para Ilmuwan Masih Kebingungan

December 30, 2018
in Climate Change, Environment, Fauna, Featured, Flora
0
Home Environment Climate Change
Post Views: 115

 

Para ilmuwan beberapa waktu belakangan fokus pada sebuah wilayah yang mengalami anomali misterius.

Wilayah itu disebut South Atlantic Anomaly, hamparan luas area yang membentang dari Chile hingga Zimbabwe.

Peristiwa anomali misterius yang dimaksud para peneliti adalah medan magnet yang terus melemah.

RelatedPosts

Peneliti: Masa Depan Platipus, Mamalia Unik Australia Tak Pasti

Berapa Banyak Potongan Plastik yang Bisa Membunuh Penyu?

Riset: Ada Potensi Air di Dasar Bumi

Peneliti LIPI Kembangkan Alat Deteksi Kanker seperti “Test Pack”

Peselancar Rentan Bawa Infeksi Bakteri yang Tak Bisa Diobati

Menurut penelitian yang membingungkan awal tahun ini, gangguan fenomenal itu merupakan bagian dari pola yang bertahan selama lebih dari 1.000 tahun.

Sebagai informasi, medan magnet bumi tidak hanya memberikan kita Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Medan magnet bumi juga melindungi kita dari angin matahari dan radiasi kosmik.

Para peneliti berpikir bahwa medan gaya tak kasat mata itu melemah dengan cepat sehingga bisa berbalik.

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya terjadi pembalikan polaritas.

Sebelumnya, sekitar 780.000 tahun lalu, pembalikan polaritas juga pernah terjadi.

Meski telah berlalu ribuan tahun lalu, tidak ada yang bisa memastikan apakah pembalikan medan akan segera terjadi lagi.

Anomali misterius di wilayah tersebut membuat medan magnet bumi di sekitarnya sangat lemah.

Hal ini sangat berbahaya bagi satelit Bumi untuk memasukinya, karena radiasi tambahan yang dilewati bisa mengganggu elektronik mereka.

“Kami telah mengetahui selama beberapa waktu bahwa medan magnet Bumi telah berubah, tetapi kami tidak benar-benar tahu apakah ini tidak biasa untuk wilayah ini pada skala waktu yang lebih lama atau apakah itu normal,” ungkap Vincent Hare, fisikawan dari University of Rochester dikutip dari Science Alert, Kamis (27/12/2018).

Salah satu alasan mengapa para ilmuwan tidak tahu banyak tentang sejarah magnetik wilayah Bumi ini adalah karena tidak memiliki apa yang disebut data arkeomagnetik.

Data itu merupakan bukti fisik magnetisme di masa lalu Bumi, yang tersimpan dalam peninggalan arkeologis dari zaman lampau.

Ritual Kebudayaan Satu peninggalan masa silam semacam itu milik sekelompok orang Afrika kuno, yang tinggal di Lembah Sungai Limpopo – berbatasan dengan Zimbabwe, Afrika Selatan, dan Botswana. Wilayah ini termasuk dalam Anomali Atlantik Selatan.

Sekitar 1.000 tahun yang lalu, di wilayah itu, orang-orang Bantu menjalankan ritual takhayul yang rumit di masa-masa sulit lingkungan.

Selama masa kekeringan, mereka akan membakar gubuk-gubuk tanah liat dan tempat biji-bijian, dalam upacara pembersihan suci untuk membuat hujan datang lagi.

Ritual ini kemudian menjadi bahan kajian para ilmuwan saat ini.

“Ketika Anda membakar tanah liat pada suhu yang sangat tinggi, Anda benar-benar menstabilkan mineral magnetik, dan ketika mereka mendinginkan dari suhu yang sangat tinggi ini, mereka mengunci catatan medan magnet bumi,” kata ahli geofisika John Tarduno yang termasuk dalam tim peneliti.

Dengan demikian, analisis artefak kuno yang selamat dari pembakaran ini mengungkapkan lebih dari sekadar praktik budaya nenek moyang orang Afrika Selatan.

“Kami mencari perilaku berulang anomali karena kami pikir itulah yang terjadi hari ini dan menyebabkan Anomali Atlantik Selatan,” kata Tarduno.

“Kami menemukan bukti bahwa anomali ini telah terjadi di masa lalu, dan ini membantu kami mengontekstualisasikan perubahan saat ini di medan magnet,” imbuhnya.

Artefak ini mengungkapkan bahwa melemahnya Anomali Atlantik Selatan bukanlah fenomena sejarah yang berdiri sendiri. Dampak Global Fluktuasi serupa terjadi pada tahun 400-450, 700-750, dan 1225-1550.

Fakta bahwa ada suatu pola memberi tahu kita bahwa posisi Anomali Atlantik Selatan bukanlah kebetulan geografis.

“Kami mendapatkan bukti yang lebih kuat bahwa ada sesuatu yang tidak biasa tentang batas inti-mantel di bawah Afrika yang dapat memiliki dampak penting pada medan magnet global,” kata Tarduno.

Melemahnya medan magnet bumi saat ini, yang telah berlangsung selama 160 tahun terakhir, diperkirakan disebabkan oleh sebuah reservoir (danau bawah tanah) besar penuh dengan batuan padat.

Danau bawah tanah ini terletak sekitar 2.900 km di bawah benua Afrika dan disebut African Large Low Shear Velocity Province.

“Ini adalah fitur mendalam yang berusia puluhan juta tahun,” para peneliti menjelaskan dalam The Conversation tahun lalu. “Sementara ribuan kilometer melintasi, batas-batasnya tajam,” tambah mereka.

Daerah padat ini berada di antara besi cair panas dari inti luar Bumi dan mantel yang lebih kaku dan dingin. Area itu diperkirakan mengganggu besi yang membantu menghasilkan medan magnet bumi.

Ada banyak penelitian yang harus dilakukan sebelum kita lebih memahami apa yang terjadi di sini.

Penelitian mengenai anomali di Benua Afrika ini menantang pendapat konvensional yang menyebut pembalikan kutub bisa terjadi di mana saja.

Tetapi, temuan terbaru ini menunjukkan apa yang terjadi pada medan magnet secara global ternyata terkait dengan fenomena di tempat-tempat khusus di batas inti-mantel.

“Kami sekarang tahu perilaku tidak biasa ini telah terjadi setidaknya beberapa kali sebelum 160 tahun terakhir, dan merupakan bagian dari pola jangka panjang yang lebih besar,” kata Hare.

“Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti apakah perilaku ini akan mengarah pada pembalikan kutub penuh,” tutupnya.

Source :
Tribun News
Tags: anomali misteriusmedan magnetmelemahpeneliti

Related Posts

Pembakar Lahan Hutan di Siak Diamankan Polisi
Featured

Penanggulangan Terorisme di Masa Pandemi

September 9, 2020
Harimau Mati dengan Jerat di Leher Dianggap Bukti Perburuan Masih Ada
Endangered Species

Harimau Mati dengan Jerat di Leher Dianggap Bukti Perburuan Masih Ada

September 2, 2020
Bioplastik Tidak Hilangkan Masalah Sampah Plastik?
Environment

Bioplastik Tidak Hilangkan Masalah Sampah Plastik?

September 1, 2020
Penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur Berpacu dengan Waktu
Fauna

Penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur Berpacu dengan Waktu

September 1, 2020
Aksi Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Semakin Meningkat
Environment

Aksi Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Semakin Meningkat

September 1, 2020
Next Post
China Beri Lampu Hijau untuk Beras Impor Amerika Serikat

China Beri Lampu Hijau untuk Beras Impor Amerika Serikat

Translate

Our Latest Podcasts

  • No items

Popular Post

Pembakar Lahan Hutan di Siak Diamankan Polisi
Featured

Penanggulangan Terorisme di Masa Pandemi

September 9, 2020
0

  Isu sertifikasi ulama dan istilah ‘radikalisme good looking’ lumayan mendapat banyak sorotan beberapa hari belakangan. Awalnya bersumber dari pernyataan...

Read more
Kapolres Asahan Imbau Pranata Sosial Harus Diaktifkan

Kapolres Asahan Imbau Pranata Sosial Harus Diaktifkan

July 13, 2017
Banjir Landa Belitung dan Belitung Timur, Akses Jalan Putus

Banjir Landa Belitung dan Belitung Timur, Akses Jalan Putus

July 17, 2017
BNPB: Banjir Belitung Akibat Hujan Ekstrem

BNPB: Banjir Belitung Akibat Hujan Ekstrem

July 17, 2017
Limbah Dibuang di Dekat Rusun, Bagaimana Kondisinya Saat Ini?

Limbah Dibuang di Dekat Rusun, Bagaimana Kondisinya Saat Ini?

July 17, 2017
  • About Us
  • Terms and Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Creative Commons
  • Contact Us

Topics

Follow Us

About Us

Ramalanhijau.com is part of Ramalan Hijau Media Group LLC, which delivers daily news around the globe.

© 2011 Ramalan Hijau

No Result
View All Result
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports

© 2011 Ramalan Hijau