Banyak sekali jenis kecemasan yang bisa dirasakan setiap orang, mulai dari masalah pekerjaan, hubungan, keluarga, keuangan, dan. masalah lingkungan.
Kondisi pada orang yang memiliki kecemasan mengenai lingkungan disebut eco-anxiety.
Anda akan merasa langsung sedih saat mendengar orang lain menyebut hutan hujan Amazon yang menyusut atau Anda cemas dan terus memikirkan apakah sabun yang digunakan untuk mencuci pada akhirnya masuk ke dalam air minum yang Anda konsumsi.
Anda juga akan khawatir saat membaca laporan Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim, yang meramalkan bahwa populasi manusia dapat menyaksikan bencana lingkungan besar pada awal 2040.
Anda akan memikirkan kelaparan besar, kekeringan, terumbu karang mati, kebakaran hutan, dan kondisi bencana lain.
Anda juga akan khawatir akan meningkatnya pembangunan dan pencemaran akan menyebabkan bencana banjir, kelaparan, gelombang panas, kepunahan spesies, dan akhirnya, kematian planet.
Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kesehatan planet kita berada dalam keadaan yang lebih mengerikan daripada yang kita bayangkan. Hal inilah yang membuat beberapa orang mengalami eco-anxiety.
Psikolog Honey Langcaster-James mengatakan bahwa eco-anxiety adalah kecemasan tinggi yang dialami sebagian orang terkait dengan perubahan iklim.
Penyebabnya, semakin banyak orang yang khawatir dan sadar akan kondisi serta dampak negatif terhadap lingkungan kita dan planet.
Dia mengatakan, tanda-tanda eco-anxiety mirip dengan bentuk kecemasan lain.
“Beberapa orang mengekspresikan tingkat stres yang sangat tinggi berkaitan dengan perubahan iklim dan bahkan melaporkan serangan panik, pemikiran obsesif, kehilangan nafsu makan dan bahkan insomnia karena kekhawatiran mereka tentang perubahan iklim,” ujar Langcaster-James.
“Ini adalah ketakutan kronis akan kehancuran lingkungan dan bencana yang akan datang, dan yang mendasarinya adalah salah satu dari kehancuran total serta penghancuran sebagai akibat dari gejolak iklim dan lingkungan yang parah.”
Laporan dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa eco-anxietydibagi menjadi dua kategori menyeluruh: mengkhawatirkan bencana alam yang akan datang dan perasaan cemas karena adanya perubahan iklim dan planet secara keseluruhan.
Kondisi dan gejala yang dihasilkan dari eco-anxiety, termasuk stres yang menimbulkan ketegangan pada hubungan sosial, gangguan kesehatan fisik seperti kehilangan ingatan, masalah tidur, kekebalan tubuh, dan perubahan pencernaan.
Dalam laporan APA juga dijelaskan, dampak kesehatan mental kronis termasuk tingkat agresi dan kekerasan yang lebih tinggi, lebih banyak keadaan darurat kesehatan mental, peningkatan rasa tidak berdaya, putus asa, dan perasaan kehilangan yang intens.
Susan Clayton, profesor studi psikologi dan lingkungan di College of Wooster, mengatakan bahwa sebagian besar orang mengalami stres dan khawatir tentang potensi dampak perubahan iklim, dan tingkat kekhawatiran hampir pasti meningkat.
Ia juga menyatakan bahwa bagaimana hal itu akan memengaruhi kesehatan mental orang-orang dalam jangka panjang, tergantung pada bagaimana masyarakat meresponsnya.
Menurut Langcaster-James, kombinasi tindakan kecil dan dukungan dari teman serta keluarga dapat membantu mengatasi efek negatif dari eco-anxiety. Ia juga merekomendasikan agar orang-orang menggunakan media sosial dengan bijaksana.
Katanya, berbagai materi di media sosial dapat meningkatkan kecemasan yang dirasakan sebagian orang dan dapat menyebabkan ketakutan yang luar biasa yang mungkin tidak proporsional.
“Bagi semua orang, memperkuat koneksi sosial dapat menjadi sumber ketahanan yang kuat,” kata Clayton.
Bersandarlah pada keluarga, teman, dan tetangga Anda, tetapi jangan lupa untuk menawarkan bantuan kepada mereka juga.
Anda perlu terlibat dalam kegiatan komunitas, bahkan kelompok buku atau kelompok olahraga.
“Ikatan sosial dan kesempatan untuk melakukan percakapan informal dan tidak terencana dengan orang-orang tentang masalah yang Anda pedulikan akan berkontribusi pada mental, bahkan fisik dan kesehatan.”
Clayton menambahkan bahwa cara terbaik untuk melawan perasaan tidak berdaya adalah meningkatkan perasaan pemberdayaan dengan mendapatkan informasi dan terlibat dalam sebuah aktivitas positif.
Anda bisa memulai perubahan pada diri sendiri untuk hidup lebih ramah lingkungan, sebarkan kebiasaan baik pada orang-orang terdekat, dan bergabunglah dengan komunitas yang memiliki minat serupa.