Rasa salak yang manis asam membuat buah berkulit sisik itu disukai hampir semua orang. Pohonnya pun berbuah sepanjang tahun sehingga penggemar bisa menikmatinya setiap saat.
Kelimpahannya itu mendorong 3 periset dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, Drh Tri Harjana, MP, Kartika Ratna Pertiwi, MD, M. Biomed.Sc, dan Dr Tutiek Rahayu M.Kes untuk meneliti potensi buah salak sebagai suplemen penurun kolesterol. Tri dan rekan membuat preparat dan mengamati histopatologi tikus yang sudah diberi perlakuan ekstrak buah salak di bawah mikroskop.
Pada pengamatan kelompok perlakuan tanpa ekstrak salak, sebanyak 26,67% mengalami kerusakan rongan endotel pembuluh darah koronaria, rusak sedang 26,67%, rusak berat 50%, dan rusak total 13,33%. Kondisi sebaliknya terjadi di kelompok pemberian ekstrak salak. Hanya 28,57% menderita kerusakan ringan endotel aorta ringan, sedangkan yang rusak sedang 42,86%.
Kerusakan Kerusakan total endotel arteri koronaria di kelompok itu hanya 11,11%. Kerusakan total atau parah pada endotel aorta mengindikasikan terjadinya kadar kolesterol tinggi dalam darah dalam jangka waktu cukup lama, sedangkan kerusakan sedang mengindikasikan kadar kolesterol dalam darah dalam kondisi sedang, tidak terlalu tinggi
Tri Harjana menjelaskan, salak mengandung isoflavon, vitamin C, dan serat kasar. Isoflavon mengganggu atau menghambat pembentukan kolesterol. Vitamin C sebagai antioksidan berfungsi meredam radikal bebas dari pembakaran lemak dan mencegah kerusakan membran endotel pembuluh darah.
Kolesterol yang tidak terpakai akan dikeluarkan melalui usus. Namun, dinding usus halus bisa menyerap kembali kolesterol itu dan memasukkannya kembali ke hati. Kandungan serat kasar dalam salak mencegah terjadinya penyerapan ulang itu. Serat mengikat kolesterol lalu membuangnya bersama feses.
Menurut herbalis dari kotamadya Batu, Jawa Timur, Wahyu Suprapto makanan yang bersifat asam atau mengandung vitamin C memang bermanfaat untuk menyeimbangkan kadar kolesterol dalam darah. Salak mungkin saja dapat mengobati kolesterol karena kandungan vitamin C dan serat.