Kerusakan lingkungan yang menyebabkan kematian satwa tak hanya terjadi di negara berkembang, seperti Asia Tenggara. Hasil temuan kelompok pemerhati satwa, ada sembilan rusa yang mati di Taman Nara, Prefektur Nara, Jepang, dan di perut mereka ditemukan sampah plastik.
Yayasan Pelestarian Rusa Nara mengungkap, sembilan rusa itu mati antara Maret dan Juni 2019. Di dalam perut mereka ditemukan berbagai sampah plastik, termasuk bungkus makanan kecil.
“Sampah terbesar yang ditemukan di salah satu dari sembilan rusa itu beratnya 4,3 kilogram. Kami terkejut, sangat besar,” kata pejabat yayasan, Yoshitaka Ashimura, dikutip dari AFP, Rabu (10/7/2019).
Taman indah kota kuno Jepang rumah merupakan rumah bagi lebih dari 1.000 ekor rusa. Hewan ini bahkan dapat ditemukan berkeliaran di jalan-jalan untuk mencari makanan yang diberikan wisatawan.
Sebenarnya wisatawan dilarang memberi makan kepada rusa selain kerupuk, namun ada wisatawan yang menawarkan makanan ringan lainnya.
“Rusa itu mungkin berpikir bahwa makanan ringan dan bungkus plastik yang menutupinya adalah makanan,” kata Ashimura, seraya menambahkan makanan aslinya sebenarnya rumput dan biji-bijian.
Satu-satunya cara untuk mencegah peristiwa ini teruang, kata dia, adalah menghilangkan semua jenis sampah.
Rusa di Taman Nara dilindungi sebagai kekayaan nasional.
Taman luas yang di dalamnya terdapat kuil kuno dibangun berabad-abad ini merupakan daya tarik utama bagi wisatawan di Nara. Jumlah wisatawan yang mengunjungi Nara meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2017 saja jumlahnya mencapai 16 juta orang.