Populasi penyu dewasa ini sudah sangat mengkhawatirkan. Jumlah indukan penyu sisik hijau terus mengalami penurunan, bahkan kini hanya tersisa enam ekor. Hal itu menjadi perhatian Ketua Bhayangkari Cabang Kobar, Megthy Arie Sirait
Ketenangan suasana Taman Wisata Alam (TWA), Tanjung Keluang, Desa Kubu, Kecamatan Kumai, pagi itu pecah oleh suara puluhan murid Taman Kanak – Kanak (TK) Kemala Bhayangkari, Pangkalan Bun. Keceriaan anak – anak itu terpancar dari wajah polos mereka ketika menginjakan kaki di hamparan pasir putih memanjang.
Yah, TWA Tanjung Keluang, dengan pasir putih dan riak ombaknya selalu menjadi magnet bagi siapa saja yang datang berkunjung untuk segera menjejakkan kakinya dan berbasah-basah ria. Tak hanya sajian panoramanya, di tempat itu juga terdapat semi penangkaran penyu jenis sisik hijau yang sudah langka.
Untuk lebih mendalami pengetahuan tentang penyu sisik hijau, Ketua Kemala Bhayangkari, Megthy Arie Sirait bersama pengurus Bhayangkari dan anak – anak TK Kemala Bhayangkari – 19, Pangkalan Bun menyambangi TWA Tanjung Keluang, sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (10/3).
Megthy Arie Sirait, berkeinginan memberikan edukasi lingkungan kepada anak-anak sejak dini dengan memperkenalkan dan melihat secara langsung penangkaran penyu dan proses pelepasliaran penyu sisik hijau ke alam ke laut. Kegiatan itu sekaligus rangkaian HUT ke – 38 Yayasan Kemala Bhayangkari.
Tidak hanya itu, kecintaan terhadap lingkungan juga di tanamkan dengan mengajak anak-anak untuk membersihkan lingkungan pantai TWA Tanjung Keluang dengan memungut sampah.
Usai itu, puluhan anak TK Kemala Bhayangkari dengan didampingi pengurus yayasan juga diajak turut serta merasakan sensasi pelepasliaran anak penyu sisik hijau (Tukik) ke laut lepas.
Berada di garis lurus yang dibuat oleh pegawai resor TWA Tanjung Keluang sebagai wilayah steril pelepasan tukik, anak – anak antusias melihat momen sakral bagi tukik dimana saat itu untuk pertama kalinya tukik – tukik yang dilepaskan akan berjuang sendiri mempertahankan hidup, terutama dari predator seperti burung dan ikan di tengah lautan luas.
“Perairan Tanjung Keluang menjadi salah satu jalur migrasi dan tempat persinggahan penyu sisik sebelum berpetualang ke penjuru dunia,” ungkap Ketua Bhayangkari Cabang Kobar, Megthy Arie Sirait.
Ia melanjutkan di kehangatan pasir, penyu betina menyimpan telurnya dan lahirlah anak penyu atau yang lebih dikenal dengan tukik seperti yang dilepasliarkan oleh anak – anak TK Kemala Bhayangkari – 19, Pangkalan Bun.
Ia berharap pelepasan tukik – tukik tersebut mampu bertahan di lautan lepas sehingga bisa berkembang biak dan terhindar dari kepunahan.
Usai pelepasan tukik – tukik, para murid TK Kemala Bhayangkari melanjutkan dengan kegiatan permainan edukasi seperti menggambar dan melukis di atas hamparan pasir putih.