Badan Restorasi Gambut (BRG) menyiapkan dana sekitar Rp 28 miliar untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan gambuut di Provinsi Jambi tahun ini. Dana tersebut digunakan membangun sekat kanal dan sumur bor di kawasan-kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan gambut.
“Jambi masih membutuhkan sekat kanal dan sumur bor untuk meningkatkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut. Sekat kanal dibutuhkan menjaga kawasan gambut tidak sampai kering di musim kemarau. Sedangkan sumur bor penting menjadi sumber air untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan gambut,” kata Kepala BRG Pusat, Nazir Foead di Jambi, Minggu (31/3/2019).
Menurut Nazir Foead, pihaknya terus melanjutkan pembangunan sekat kanal di kawasan hutan dan lahan gambut karena sekat kanal tersebut cukup berhasil mencegah peningkatan kebakaran hutan dan lahan gambut dua tahun terakhir.
Sekat kanal, kata Nazir Foead membuat hutan dan lahan gambut tetap basah kendati musim kemarau panjang. Dengan demikian kebakaran di kawasan hutan dan lahan gambut bisa dikurangi. Kemudian sumur bor sangat penting menjadi sumber air ketika terjadi kebakaran di hutan dan lahan gambut.
Dijelaskan, selam dua tahun terakhir, BRG dan Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutlah) pusat dan daerah sudah membangun sekitar 434 sekat kanal di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan gambut di Jambi.
Sedangkan jumlah sumur bor yang dibangun di daerah itu selama dua tahun terakhir mencapai 329 unit. Sumur bor tersebut dilengkapi pompa air dan selang yang mampu menjangkau sejauh 200 meter.
“Sekat kanal dan sumur bor tersebut dibangun di tiga kabupaten yang memiliki luas hutan dan lahan gambut sekitar 900 ha, yakni Kabupaten Muarojambi, Tanjungabung Barat dan Tanjungjabung Timur,”katanya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi dua tahun terakhir relatif berkurang. Berkurangnya kebakaran hutan dan lahan tersebut banyak dipengaruhi antisipasi dini kebakaran hutan dan lahan, termasuk pembangunan sekat kanal dan sumur bor di kawasan hutan dan lahan gambut.
Dijelaskan, luas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi tahun 2018 hanya sekitar 970 ha. Hutan dan lahan gamut yang terbakar sekitar 272 ha, areal penggunaan lain 675 ha dan hutan sekitar 294 ha. Luas kebakaran hutan dan lahan tersebut jauh berkurang dibandingkan tahun 2015 – 2016 yang mencapai ribuan hektare.
Menurut Bachyuni, pihaknya terus melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan melalui penyuluhan – penyuluhan mengenai pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Penyuluhan kebakaran hutan dan lahan tersebut diprioritaskan ke desa-desa sekitar hutan agar petani tidak membakar hutan dan lahan.