Setiap bulan, kebutuhan daging celeng untuk pakan satwa di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan mencapai 6,5 ton.
Meski kebutuhan daging celeng cukup besar, namun kabun binatang Ragunan tidak serta merta dengan mudah menerima daging tersebut. Syaratnya, jika babi hutan merupakan hasil buruan maka tidak boleh mengenai perut dan dada.
“Kalau buruan di bagian perut dia nggak, tapi kalau ditembak di bagian kepalanya dia mau,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian (BKP) Cilegon, Raden Nurcahyo, Jumat (21/9/2018).
Distribusi daging celeng dari Sumatera ke Ragunan yang sudah dilakukan sejak tahun 1995 kata Raden akan mendapat pengawasan ketat dari BKP baik di wilayah Sumatera maupun Jawa, khususnya dari BKP Cilegon. Mayoritas daging tersebut berasal dari Bengkulu dan Jambi.