Masalah air bersih di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta perlahan mulai teratasi. Sebuah teknologi baru untuk mengolah dan memompa air di kawasan sulit air ini bisa tertangani dengan bantuan sinar matahari.
Kamis (01/02) kemarin, warga Gunung Kidul khususnya yang tinggal di Dusun Temu Ireng, Desa Girisuko diperkenalkan dengan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) dan Sistem Pompa Air Tenaga Surya (SPATS). Peresmian instalasi SPAM dan SPATS ini dilakukan Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir.
“Air yang dulu dianggap masalah sekarang Alhamdulillah sudah bisa diterima masyarakat Gunung Kidul dengan memanfaatkan teknologi hasil riset dan pengembangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT untuk mendukung kesehatan masyarakat,” kata Nasir di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Gunung Kidul, Kamis (01/02).
Nasir menyebut, teknologi hasil riset dan pengembangan Lembaga Non Kementerian (LPNK) bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta ini dapat dimanfaatkan selama 20 tahun ke depan. Karena itu, pemanfaatan teknologi sel surya ini bisa dijadikan contoh dan diterapkan di wilayah lain yang memiliki masalah yang sama.
Sementara itu, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti, M Dimyati menambahkan, anggaran yang dikeluarkan untuk membangun fasilitas SPAM dan SPATS ini mencapai Rp1 miliar. Namun hasilnya, 321 Kepala Keluarga di Dusun Temu Ireng bisa menikmati air bersih di rumah mereka.
Bupati Gunung Kidul, Badingah menjelaskan, sebenarnya Gunung Kidul memiliki sumber air melimpah. Namun selama ini belum ada teknologi yang mampu mengangkat air tersebut ke permukaan karena keterbatasan pasokan listrik.
“Perlu teknologi dan inovasi di sini, sehingga solusi energi baru terbarukan baik mengingat sumber daya cukup tinggi di sini,” ujar dia.
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, lanjutnya, siap meniru teknologi ini untuk desa-desa lain di Gunung Kidul. Ia juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan sekaligus menjaganya untuk kebutuhan jangka panjang.