Populasi gajah Sumatera semakin terancam dan hampir punah akibat alih fungsi hutan dan perburuan liar. Tercatat hanya tinggal 114 ekor gajah Sumatera yang hidup dan tersebar di Bumi Sriwijaya.
“Estimasi jumlah gajah di wilayah Sumatera Selatan jika berdasarkan baseline data 2013 itu hanya berjumlah 114 ekor lagi. Satwa dilindungi ini hidup dan tersebar di kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Gunung Raya dan Hutan Suaka Alam di Pusat latihan gajah Isau-Isau,” kata Kepala BKSDA Sumsel, Genmant S Hasibuan kepada detikcom, Jumat (26/1/2018).
Dikatakan Gentman, alih fungsi hutan menjadi perkebunan adalah salah satu faktor terancamnya habitat ini. Bahkan satwa yang hidup secara berkelompok akan mulai memasuki perkebunan warga bila tidak mendapatkan makanan di hutan tempat habitat mereka hidup.
Tidak hanya itu, BKSDA Sumsel mengaku masih mengalami keterbatasan personil dan alat dalam melakukan pemantauan di sejumlah habitat gajah. Kamera pantau atau kamera trap sebagai salah satu media untuk mengawasi keberadaan satwa di dalam hutan juga dinilai belum maksimal mendeteksi keberadaan gajah.
“Kalau saat ini untuk memonitoring keberadaan gajah dengan kamera trap memang belum maksimal, terutama dengan keterbatasan kamera. Di mana kamera trap kita miliki saat ini lebih difokuskan untuk memonitoring Harimau Sumatera,” sambungnya
Sementara itu, untuk kausus matinya seekor gajah betina di wilayah Ogan Komering Ulu Selatan beberapa waktu lalu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Termasuk koordinasi terkait penindakan dan pengawasan gajah di daerah habitatnya.