Dalam beberapa pekan terkahir, sedikitnya tiga kejadian hewan masuk pemukiman warga di Kabupaten Bandung.
Kejadian pertama adalah adanya ular piton di Kecamatan Ciparay yang berukuran besar. Selain itu seekor moyet ekor panjang juga masuk ke pemukiman warga di Kecamatan Majalaya.
Terakhir, seekor babi hutan masuk ke kampung di Kecamatan Cileunyi. Kepala Balai Besar Konservasi Sumbersaya Alam (BBKSDA) Ammy Nurwati mengatakan, kejadian satwa liar yang turun gunung dan masuk pemukiman warga bukan hal baru.
Biasanya kata Ammy, masuknya hewan ke pemukiman warga dikarenakan masalah makanan.
Sebetulnya keluarnya satwa dari habitatnya itu terjadi karena kekurangan pakan, tutur Ammy saat pelepas liaran Owa Jawa di Cagar Alam Patengan, Kamis (25/7/2019).
Terlebih kata Ammy kondisi musim kemarau panjang seperti sekarang, kekurangan pakan sangan dimungkinkan terjadi di habitat satwa liar, sehingga potensi masuk pemukiman lebih besar.
Musim kemarau seperti sekarang, ketersediaan pakan jadi berkurang, secara alami juga hewan akan berusaha mencari kenyamanan, paparnya.
Pemukiman masyarakat di pinggiran hutan, menjadi sasaran satwa liar karena banyak terdapat areal pertanian yang juga menjadi sumber makanan hewan ketika di habitatnya sedang sulit mendapat pakan.
Ini juga menjadi bahan monitoring kami untuk mengidentifikasi kebutuhan makanan hewan di kawasan habitatnya, ujarnya.
Ammy melanjutkan, jika masyarakat menemukan adanya satwa liar yang masuk ke pemukiman, diimbau untuk segera melapor kepada BBKADA untuk dilalukan penanganan.
Harus lapor ke setiap resost BBKSDA, ada call senter bisa dihubungi. Kami sudab sosialisasikan untuk segera melapor, tutupnya.