• Latest
  • Trending
Kenaya, Bayi Orangutan yang Lehernya Dirantai Akhirnya Diselamatkan

Kenaya, Bayi Orangutan yang Lehernya Dirantai Akhirnya Diselamatkan

July 25, 2019
Pembakar Lahan Hutan di Siak Diamankan Polisi

Penanggulangan Terorisme di Masa Pandemi

September 9, 2020
Harimau Mati dengan Jerat di Leher Dianggap Bukti Perburuan Masih Ada

Harimau Mati dengan Jerat di Leher Dianggap Bukti Perburuan Masih Ada

September 2, 2020
Bioplastik Tidak Hilangkan Masalah Sampah Plastik?

Bioplastik Tidak Hilangkan Masalah Sampah Plastik?

September 1, 2020
Penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur Berpacu dengan Waktu

Penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur Berpacu dengan Waktu

September 1, 2020
Aksi Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Semakin Meningkat

Aksi Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Semakin Meningkat

September 1, 2020
BBKSDA Sumut Selamatkan Harimau Sumatera, Hindari Konflik Satwa-Manusia

BBKSDA Sumut Selamatkan Harimau Sumatera, Hindari Konflik Satwa-Manusia

August 31, 2020
KLHK Latih 98 Pendamping Masyarakat Penegakan Hukum Lingkungan

KLHK Latih 98 Pendamping Masyarakat Penegakan Hukum Lingkungan

August 31, 2020
Kurangi Sampah Plastik, KKP Kembangkan Kemasan dari Rumput Laut

Kurangi Sampah Plastik, KKP Kembangkan Kemasan dari Rumput Laut

August 29, 2020
Ikan-Ikan di Situ Rawa Besar Depok Mendadak Mati, Diduga karena Limbah Sampah

Ikan-Ikan di Situ Rawa Besar Depok Mendadak Mati, Diduga karena Limbah Sampah

August 29, 2020
Hutan untuk Perkebunan Sawit, Megawati: Sangat Merusak

Hutan untuk Perkebunan Sawit, Megawati: Sangat Merusak

August 29, 2020
Ustaz Abdul Somad Ingatkan Dosa Besar Pembalakan dan Pembakaran Hutan

Ustaz Abdul Somad Ingatkan Dosa Besar Pembalakan dan Pembakaran Hutan

August 28, 2020
BNPB Petakan Daerah Rentan Karhutla

BNPB Petakan Daerah Rentan Karhutla

August 25, 2020
Ramalan Hijau
No Result
View All Result
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
Saturday, March 6, 2021
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
No Result
View All Result
Ramalan Hijau
No Result
View All Result

Kenaya, Bayi Orangutan yang Lehernya Dirantai Akhirnya Diselamatkan

July 25, 2019
in Asia, Environment, Fauna, Featured, Indonesia News, News, Satwa
0
Home World News Asia
Post Views: 31

 

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat bersama International Animal Rescue (IAR) Indonesia menyelamatkan bayi orangutan peliharaan dari Dusun II Ampon, Desa Krio Hulu, Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Rabu (24/7/2019).

Orangutan betina ini oleh pemiliknya diberi nama Kenaya. Bayi orangutan korban pemeliharaan ilegal satwa liar dilindungi ini diperkirakan berusia 1 tahun.

Kenaya dipelihara oleh seorang warga dusun bernama Yance. Dia mengaku menemukan bayi orangutan ketika sedang menebang pohon di Bukit Kenaya.

RelatedPosts

Ahli Ingatkan Kembali Perlunya Audit Kepatuhan untuk Cegah Karhutla

Tim Gabungan Selamatkan Satu Orangutan Jantan di Ketapang

Pandemi Covid-19 Beri Dampak Terhadap Konservasi Orangutan

Konservasionis Serukan Pencegahan Karhutla

Alasan Kita Harus Menyelamatkan Orangutan Indonesia dari Populasi Kritis

IAR Indonesia mengatakan, awalnya induk Kenaya ditemukan mati. Kemudian, karena kasihan, Yance membawa bayi orangutan ke rumahnya dan kemudian dipelihara,

Selama empat bulan dipelihara, leher Kenaya dirantai di sebatang pohon di belakang rumah dekat kandang babi.

“Sebagai makanannya, Kenaya menyantap nasi dan lauk yang biasa dimakan oleh pemeliharanya,” kata Karmele L. Sanchez, Direktur Program IAR Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/7/2019).

Baca juga: Hope, Induk Orangutan yang Diberondong 74 Peluru, di Sampul Depan The New York Times

Karmele mengatakan, penyelamatan ini bermula dari laporan warga yang menginformasikan ada penduduk desa yang memelihara orangutan.

Menanggapi laporan ini, IAR Indonesia mengirimkan tim untuk melakukan verifikasi laporan. Hasilnya, memang ada seorang warga yang memelihara orangutan secara ilegal di rumahnya.

Menderita penyakit kulit dan pernapasan

Menindaklanjuti hasil verifikasi, tim gabungan segera menuju lokasi untuk mengevakuasi orangutan tersebut.

Dari pemeriksaan singkat di lokasi oleh dokter hewan IAR Indonesia yang turut serta dalam kegiatan ini, Kenaya didiagnosis menderita penyakit kulit dan diduga menderita penyakit pernapasan.

Kenaya saat ini dibawa ke IAR Indonesia di Desa Sungai Awan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. IAR memiliki fasilitas pusat rehabilitasi satwa untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kenaya akan menjalai masa karantina selama 8 minggu. Selama masa ini, Kenaya akan menjalani pemeriksaan secara detail oleh tim medis IAR Indonesia.

“Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan Kenaya tidak membawa penyakit berbahaya yang bisa menular ke orangutan lainnya di pusat rehabilitasi IAR Indonesia,” ujar Karmele.

Walaupun pemeliharaan orangutan merupakan pelanggaran hukum, kasus pemeliharaan orangutan masih dianggap hal yang biasa di Kabupaten Ketapang, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.

Padahal, pada kasus pemeliharaan bayi orangutan, hampir dapat dipastikan bahwa induk orangutan dibunuh untuk mendapatkan anaknya.

Normalnya, bayi orangutan akan tinggal bersama induknya sampai usia 6-8 tahun. Selama anaknya belum berusia cukup untuk hidup mandiri, induk orangutan akan menjaga anaknya.

Ubah pola pikir masyarakat

Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan, masih sering dijumpai pemeliharaan orangutan oleh masyarakat dan gangguan terhadap habitat orangutan.

Menurut dia, itu harus menjadi peringatan bagi para pejuang konservasi, bahwa ternyata pola pikir masyarakat terhadap perlindungan tanaman dan satwa liar (TSL) dilindungi belum terbentuk secara memadai.

Menurut Sadtata, kegiatan-kegiatan penyelamatan yang selama ini sudah dilakukan akan terus berulang dan berulang kembali.

Menurut dia, sudah saatnya lebih fokus pada pembentukan persepsi dan perilaku masyarakat yang benar terhadap konservasi TSL dilindungi.

“Untuk itu, kampanye dan pendidikan lingkungan mestinya dijalankan lebih masif lagi, termasuk kepada generasi muda dan anak-anak sekolah. Ke depannya diharapkan masyarakat yang akan menjadi pejuang-pejuang konservasi,” kata Sadtata.

Kenaya akan menjalai masa karantina selama 8 minggu. Selama masa ini, Kenaya akan menjalani pemeriksaan secara detail oleh tim medis IAR Indonesia.

“Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan Kenaya tidak membawa penyakit berbahaya yang bisa menular ke orangutan lainnya di pusat rehabilitasi IAR Indonesia,” ujar Karmele.

Walaupun pemeliharaan orangutan merupakan pelanggaran hukum, kasus pemeliharaan orangutan masih dianggap hal yang biasa di KabupatenKetapang, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.

Padahal, pada kasus pemeliharaan bayi orangutan, hampir dapat dipastikan bahwa induk orangutan dibunuh untuk mendapatkan anaknya.

Normalnya, bayi orangutan akan tinggal bersama induknya sampai usia 6-8 tahun. Selama anaknya belum berusia cukup untuk hidup mandiri, induk orangutan akan menjaga anaknya.

Ubah pola pikir masyarakat

Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan, masih sering dijumpai pemeliharaan orangutan oleh masyarakat dan gangguan terhadap habitat orangutan.

Menurut dia, itu harus menjadi peringatan bagi para pejuang konservasi, bahwa ternyata pola pikir masyarakat terhadap perlindungan tanaman dan satwa liar (TSL) dilindungi belum terbentuk secara memadai.

Menurut Sadtata, kegiatan-kegiatan penyelamatan yang selama ini sudah dilakukan akan terus berulang dan berulang kembali.

Menurut dia, sudah saatnya lebih fokus pada pembentukan persepsi dan perilaku masyarakat yang benar terhadap konservasi TSL dilindungi.

“Untuk itu, kampanye dan pendidikan lingkungan mestinya dijalankan lebih masif lagi, termasuk kepada generasi muda dan anak-anak sekolah. Ke depannya diharapkan masyarakat yang akan menjadi pejuang-pejuang konservasi,” kata Sadtata.

Source :
Kompas
Tags: kenayaOrangutanSatwaSatwa Dilindungi

Related Posts

Pembakar Lahan Hutan di Siak Diamankan Polisi
Featured

Penanggulangan Terorisme di Masa Pandemi

September 9, 2020
Harimau Mati dengan Jerat di Leher Dianggap Bukti Perburuan Masih Ada
Endangered Species

Harimau Mati dengan Jerat di Leher Dianggap Bukti Perburuan Masih Ada

September 2, 2020
Bioplastik Tidak Hilangkan Masalah Sampah Plastik?
Environment

Bioplastik Tidak Hilangkan Masalah Sampah Plastik?

September 1, 2020
Penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur Berpacu dengan Waktu
Fauna

Penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur Berpacu dengan Waktu

September 1, 2020
Aksi Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Semakin Meningkat
Environment

Aksi Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Semakin Meningkat

September 1, 2020
Next Post

Penyelundupan Ratusan Burung Asal Filipina Digagalkan

Translate

Our Latest Podcasts

  • No items

Popular Post

Pembakar Lahan Hutan di Siak Diamankan Polisi
Featured

Penanggulangan Terorisme di Masa Pandemi

September 9, 2020
0

  Isu sertifikasi ulama dan istilah ‘radikalisme good looking’ lumayan mendapat banyak sorotan beberapa hari belakangan. Awalnya bersumber dari pernyataan...

Read more
Kapolres Asahan Imbau Pranata Sosial Harus Diaktifkan

Kapolres Asahan Imbau Pranata Sosial Harus Diaktifkan

July 13, 2017
Banjir Landa Belitung dan Belitung Timur, Akses Jalan Putus

Banjir Landa Belitung dan Belitung Timur, Akses Jalan Putus

July 17, 2017
BNPB: Banjir Belitung Akibat Hujan Ekstrem

BNPB: Banjir Belitung Akibat Hujan Ekstrem

July 17, 2017
Limbah Dibuang di Dekat Rusun, Bagaimana Kondisinya Saat Ini?

Limbah Dibuang di Dekat Rusun, Bagaimana Kondisinya Saat Ini?

July 17, 2017
  • About Us
  • Terms and Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Creative Commons
  • Contact Us

Topics

Follow Us

About Us

Ramalanhijau.com is part of Ramalan Hijau Media Group LLC, which delivers daily news around the globe.

© 2011 Ramalan Hijau

No Result
View All Result
  • Indonesia News
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports

© 2011 Ramalan Hijau