Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 mdpl menjadi salah satu gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa. Pada Minggu (7/1) lalu, gunung ini memuntahkan awan panas sejauh 1,5 kilometer dari Puncak Mahameru.
Meski begitu, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana masih memantau aktivitas gunung tersebut. Walaupun hingga saat ini, Gunung Semeru berada pada level waspada.
“Untuk indikasi peningkatan aktivitas, masih terus dipantau tren peningkatannya. Saat ini, kondisi gunung masih belum mengancam warga,” ujar Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Kristianto ketika dihubungi Trubus.id lewat telepon, Senin (8/1).
PVMBG juga selalu mengimbau para penambang pasir yang bekerja di sekitar aliran sungai terkait aktivitas luncuran awan panas dan lahar dingin yang bisa mengancam jiwa mereka.
“Apalagi saat ini sedang musim hujan, potensi timbulnya lahar dingin sangat tinggi. Bisa terjadi setiap saat,” jelasnya.
Di sisi lain, pihaknya merasa belum perlu menerbangkan drone seperti pada Gunung Agung karena jarak visual masih mudah terpantau. Penggunaan pesawat tanpa awak hanya bersifat alat bantu pantau visual.
“Secara visual kami merasa masih tidak terlalu sulit untuk melihat kondisi kubah yang makin terlihat bentuknya di kawah Jonggring Saloko,” tutup Kristianto.