Beberapa waktu lalu, salah satu gunung berapi di Indonesia yakni gunung Agung meletus. Fenomena alam ini ternyata tak hanya jadi berita di Indonesia, namun juga jadi perhatian dunia.
Pasalnya melansir Mashable, letusan Gunung Agung ini menurunkan temperatur Bumi. Hal ini diungkapkan oleh Alan Robock, seorang ahli lingkungan dari Rutgers University tentang bagaimana letusan guung api mempengaruhi iklim Bumi.
Pendinginan temperatur Bumi ini disebabkan oleh semburan gas sulfur dioksida ke atas awan. Gas ini tak terlihat, namun unsur kimiawi dari sulfur dioksida serta semburan sejauh 19 hingga 20 kilometer ke angkasa-lah yang menyebabkan temperatur mendingin.
Jika gas ini sampai pada lapisan stratosfer dari atmoosfer, sulfur dioksida bereaksi dengan air untuk menghasilkan tetesan yang mengendap di angkasa. Tetesan ini mampu berada di atas sana selama setahun atau dua tahun. Nah jika sinar matahari masuk ke Bumi dan terhalau tetesan ini, sebagian besar energi akan terpantu lagi ke luar atmosfer, menyebabkan penurunan temperatur Bumi secara signifikan.
Meski demikian, tak semua letusan gunung berapi menyemburkan sulfur dioksida. Sebagian besar erupsi hanya melontarkan abu vulkanik ke angkasa, namun tak menyemburkan gas sulfur dioksida sehingga tak menimbulkan penurunan temperatur.
Gunung Agung sendiri, menurut Robock, melakukan semburan gas serupa dan dalam jumlah masif, pada erupsi tahun 1963 lalu.