MAKASSAR – Direktur Eksekutif Lembaga Cinta Kreativitas Pendidikan dan Lingkungan Hidup (CAKRA-PLH), Akbar Hadi, mengecam ulah oknum yang merusak lingkungan dengan memaku pohon.
Salah satu yang menjadi sorotan CAKRA-PLH adalah banner yang dipaku pada pohon Ketapang sebagai perindang kota.
Akbar menilai, selain merusak lingkungan, banner yang dipaku pada pohon itu juga merupakan saran kampanye hitam untuk menjelekkan kandidat tertentu.
“Pohon ini tidak punya salah dan tidak seharusnya menjadi komoditas politik untuk menjelekkan calon tertentu. Justru kita harusnya bersyukur dengan adanya pohon yang tertanam rapi ini membuat Makassar menjadi nyaman dan sejuk,” ungkap dia Senin (29/1/2018).
Aktivitas merusak pohon tersebut menurutnya sangat kontras dengan prestasi Kota Makassar di bawah kepemimpinan Moh Ramdhan Pomanto dalam bidang lingkungan hidup.
Karenanya dia meminta agar para calon kepala daerah yang maju dalam perhelatan pilkada termasuk tim suksesnya bisa komitmen dalam menjaga kelestarian alam.
“Jangan jadikan pohon itu tempat alat peraga kampanye apalagi dengan cara langsung dipaku di pohon karena dampaknya bisa merusak pohon. Kalau masih ada calon atau tim sukses calon seperti itu sebaiknya masyarakat berpikir dua kali untuk memilihnya,” lanjut pemuda yang akrab disapa om Aba.
Akbar yang Juga wakil ketua GP Ansor Makassar ini meminta panwaslu dan kepolisian mengusut pelaku perusak lingkungan tersebut