BALIKPAPAN – Matahari sudah muncul terangi kawasan kampung atas air Gang Batu Arang, Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (13/3/2018).
Pengamatan Tribunkaltim.co sekitar pukul 08.00 Wita sejumlah orang ada yang melakukan kegiatan memancing menggunakan seutas tali kail.
Pemukiman penduduk Gang Batu Arang merupakan perairan laut. Mayoritas rumahnya bermodal panggung, dibagian bawahnya adalah air laut. Perkampungan sudah muncul lama era tahun 1930-an telah ramai.
Banyak aktivitas memancing di tempat ini. Paling banyak ikan yang diincar ialah Baronang, ikan bertubuh pipih. Satu di antaranya Agus, saat ada waktu kosong setiap pagi sempatkan diri memancing ikan dengan bermodalkan tali kail.
“Kasih umpan rumput-rumputan. Ikan baronang paling suka. Lumayan kalau lagi rezeki dapat puluhan ekor,” ujarnya.
Namun yang disayangkan darinya, lingkungan perairan kampung Jalan 21 Januari, Gang Batu Arang Balikpapan sudah tidak lagi bersih. Hal ini nampak di sekitaran RT 04 RW 10.
Ada beberapa sampah plastik seperti sisa bungkus roti, kemasan air minum botol, dan sampah bungkus nasi. Sampah-sampah ini mengambang, menghiasai air laut Balikpapan Barat.
Bagian bawah perairan ini hijau lumut tampak juga ada bekas bangkai perahu kayu tenggelam. Menurut Agus, hal yang paling mengganggu itu sampah-sampah yang mengambang.
“Ganggu orang mancing. Menghalangi pandangan. Rawan nyangkut di sampah. Jadi susah dapat ikan,” ungkap pria bertopi merah ini.
Cemaran sampah plastik yang mengapung di dekat rumah warga tentu saja memberi banyak dampak buruk terutama bagi lingkungan perairan laut.
“Tidak jadi indah. Laut banyak sampah, membuat kotor. Mengganggu pandangan, bisa mengancam ikan-ikan juga. Nanti bisa jadi kurang ikannya,” kata Agus yang merupakan warga pendatang di Gang Batu Arang.
Karena itu, dia berharap, bagi masyarakat setempat di seluruh wilayah kampung atas air seperti Gang Batu Arang sebaiknya sadar. Peduli akan tempat kampung tinggalnya. Jaga kelestarian laut, kalau bersih yang untung semua warga.
“Bilangnya daerah kita (Balikpapan) kota beriman, tapi masih ada yang buang sampah sembarangan kan lucu. Sampah harusnya ditampung tempat sampah lalu buang di daratan bukan di laut,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai sumber sampah, Agus pun tak tahu jawabannya. Namun yang pasti, dugaan pelakunya adalah warga yang bertempat tinggal di kawasan Kampung Atas Air.
Jika dilihat bungkus sampahnya masih tampak baru, belum terkena air banyak, masih mengapung.
“Saya datang pagi buta kesini, sampah sudah mengapung-ngapung,” ungkapnya yang mengenakan celana panjang hitam ini.
Jauh hari sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Balikpapan, Omey, menuturkan, bila ingin wisata Balikpapan maju, perlu ada kesadaran bagi semua warga untuk sukseskan kota wisata dengan sadar wisata terutama menjaga kebersihan lingkungan.
“Bersihkan lingkungan Balikpapan bukan saja tanggungjawab pemerintah kota semata tetapi butuh dukungan dari semua elemen. Kalau kota kita bersih akan banyak yang berwisata ke tempat kita,” katanya.