Aparat kepolisian dari Polsek Samalanga dan petugas lingkungan hidup dari Dinas Pertambangan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim dan LH) Bireuen, mengambil sampel air Krueng Batee Iliek.
Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK, melalui Kapolsek Samalanga, Iptu Rifki Muslim SH, kepada Serambinews.com, Kamis (1/8/2019) menerangkan, pihaknya mendapat laporan dari warga dan santri mengeluh gatal-gatal.
“Kami sudah mendapat laporan dari masyarakat dan sudah turun ke lapangan bersama tim lingkungan hidup untuk mengambil sampel air Krueng Batee Iliek,” kata Kapolsek.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat sementara jangan mandi di sungai. “Kita menghimbau kepada masyarakat dan santri, sementara jangan mandi di sungai kalau masih gatal-gatal,” pinta Kapolsek.
Sebagaimana diketahui, sejak beberapa hari ini, warga yang menetap di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Batee Ileik, Kecamatan Samalanga, Bireuen, mengeluh gatal-gatal.
Raja Akmalul Ibrar, dantri Dayah Ummul Ayman, Samalanga, saat ditemui Serambinews.com, di dayah tersebut, Kamis (1/8/2019) sore, ia mengaku gatal-gatal dI badannya.
Hal yang sama juga diakui sejumlah santri lainnya. Mereka mengaku gatal-gatal di jari-jari tangan, badan dan kaki serta bagian tubuh lainnya.
“Saya gatal-gatal juga bg,” ujar Muhammad Reza Riskia, santri kelas dua SMP Ummul Ayman Samalanga didampingi santri lainnya Muhammad Alarakha, Abdul Azis, Kaisar Azrami, Mufti Khalis, Hasbi Maulana, Muhammad, Rahmad, Barill Walidi, Zamirul Faies, M Azril, dan Safarul.
Sebelumnya diberitakan, santri dan warga Samalanga yang menetap di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Batee Iliek, Kecamatan Samalanga, Bireuen, Aceh, mengeluh gatal-gatal.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, dari santri dan warga Samalanga, Kamis (1/8/2019) mengatakan, sejak beberapa hari ini warga dan santri yang mandi di sungai atau Krueng Batee Iliek, mengeluh gatal-gatal.
“Santri yang mandi di sungai Krueng Batee Iliek banyak yang gatal-gatal, kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari ini,” ujar Tgk Saifullah, guru Dayah Ummul Ayman Samalanga, saat ditemui Serambinews.com, menjelang Shalat Dhuhur di Dayah tersebut, Kamis (1/8/2019).
Sementara itu, Pimpinan Dayah Ummul Ayman, Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu) Samalanga, mengharapkan agar air Krueng Batee Iliek jangan sampai tercemar.
Karena ribuan santri di Samalanga setiap hari menggunakan air sungai Krueng Batee Iliek. Hal itu juga dibenarkan Camat Samalanga, Mulyadi SH. Dikatakannya, pihaknya juga sudah menerima laporan dari masyarakat serta santri di beberapa dayah yang ada di Samalanga.
Kata Mulyadi, di Samalanga terdapat sejumlah dayah yang memiliki ribuan santri. Seperti Dayah Mudi Mesra dan Ummul Ayman. “Petugas dari Dinas Pertambangan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim dan LH) Bireuen sudah turun ke Batee Iliek, mereka sudah mengambil sampel air Krueng Batee Iliek, untuk memastikan apakah air sungai mengandung merkuri atau zat kimia lainnya, kita menunggu hasil pemeriksaan air dari Dinas Perkim,” kata Mulyadi.