Sejumlah fauna langka maupun yang dilindungi UU ditemukan di kawasan hutan Gunung Bromo Karanganyar yang dikelola Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ada 44 jenis spesies burung yang hidup diantaranya empat jenis burung elang (reptor) yang termasuk langka dan dilindungi yakni elang ular, elang bido, elang jawa, dan elang hitam.
Selain di kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) itu juga diketahui adanya burung spesies bubut jawa yang sangat langka serta Kakatua raja yang masuk kategori wajib dilindungi karena nyaris punah, jelas Dr Ike Nurjuita Nauasilana, ketua tim fauna usai peresmian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan, Jumat (18/10).
Dr Ike dan kawan-melakukan riset menyusul diserahkannya sekitar 122 hektar hutan Gunung Bromo sebagai KHDTK. Dengan temuan fauna langka tersebut, maka UNS lamgsung melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar maupum aparat untuk diajak bersama melindungi kawasan hutan Bromo.
“Kekayaan di kawasan hutan ini harus dilindungi agar tidak punah,” tandas Prof Dr Ahmad Yunus, Wakil Rektor I seusai meresmian UPT Pusdiklat Kehutanan. Selain spesies burung, juga terdapat 19 macam reptil, tiga jenis mamalia, serta 36 jenis kupu-kupu.
Untuk kupu-kupu terdapat dua jenis yang termasuk langka dengan populasi cukup banyak. Untuk mengamankannya telah disiagakan satuan pengamanan dan polisi kehutanan. Mereka diperkuat dari Polsek dan Koramil. Sementara warga di sekitar hutan diberdayakan agar tidak merambah hutan.
“Kami melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Delingan dan Gedong pembinaan usaha mikro kecil dan menengah serta pengembangan ekowisata yang melibatkan masyarakat. Dengan begitu mereka mendapat pemasukan tanpa merusak hutan,” jelas Dr Retno Tanding Suryandari didampingi ketua UPT Pusdiklat Kehutanan Dwi Priyo Ariyanto PhD.