Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan segera merealisasikan ide menggunakan sampah plastik sebagai alat pembayaran pengganti uang untuk transportasi bus sekolah. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun menyambut baik ide itu.
Ia mengatakan ide tersebut merupakan terobosan baik mengingat sampah plastik sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan benar.
“Jadi nanti kalau anak-anak tidak punya uang, mereka cukup membayar dengan sampah plastik sebanyak satu kresek saja,” ujar Risma di Surabaya, Jumat (2/2).
Risma menuturkan kebijakan pembayaran ini akan diterapkan pada setiap tempat pemberhentian bus sekolah yang mengarah ke utara dan selatan. Namun setiap anak yang membayar dengan sampah plastik, pembayarannya tidak diserahkan kepada sopir bus.
Mereka akan meletakan sampah ke tempat sampah yang telah tersedia di tempat-tempat pemberhentian. “Setiap anak yang akan turun dari bus sudah membawa satu kresek sampah, lalu dibuang di tempat sampah yang telah disediakan oleh Dinas Kebersihan di setiap halte,” lanjut Risma.
Dirinya juga mengungkapkan rencana penambahan armada bus dari program CSR, dan bantuan dari pemerintah pusat dalam bentuk low deck. Bentuk low deck ini sangat dibutuhkan karena juga bisa digunakan untuk orang orang tua, berkebutuhan khusus dan perempuan yang mengenakan high heels.
“Alhamdullilah, busnya akan tiba bulan ini,” tutup Risma.